Wakaf Quran – Berbakti kpd orangtua merupakan salah satu ibadah yg ditugaskan oleh Allah SWT kepada umat-Nya. Sebagai seorang anak, sudah sepatutnya kita senantiasa berbakti kpd orangtua yg dimana mereka sudah mengorbankan jiwa &raga nya untuk kita buah hatinya.
Perintah untuk berbakti kpd orangtua sendiri sudah diterangkan dlm Al quran &hadis. Berikut beberapa hadis ihwal berbakti kpd orangtua yg telah amila rangkum. Yuk, simak &amalkan!
1. Berbakti kpd Orangtua menjadi Jalan Masuk Surga
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ »
Artinya: “Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yg mengajukan pertanyaan, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(Sungguh hina) seorang yg mendapati kedua orangtuanya yg masih hidup atau salah satu dari keduanya di saat mereka telah bau tanah, namun justru ia tidak masuk nirwana.” (HR. Muslim)
2. Ridha Allah ada pada Ridha Orangtua
Dari Abdullah bin ’Umar, ia berkata:
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَ سَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Artinya: “Ridha Allah tergantung pada ridha orangtua &marah Allah tergantung pada murka orangtua.” (HR. Tirmidzi)
3. Amalan yg Paling Dicintai Allah adalah Berbakti pada Orangtua
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia menyampaikan:
سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ « الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ « ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ « الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى
Artinya: “Aku mengajukan pertanyaan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yg paling dicintai oleh Allah ‘azza wa jalla?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Salat pada waktunya’. Lalu saya mengajukan pertanyaan, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Kemudian berbakti kpd kedua orangtua.’ Lalu aku menyampaikan, ‘Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan, ‘Berjihad di jalan Allah’.” (HR. Bukhari &Muslim)
4. Dapat Memanjangkan Umur &Menambah Rezeki
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Siapa yg suka untuk dipanjangkan umur &disertakan rizki, maka berbaktilah pada orangtua &sambunglah tali silaturahmi (dengan saudara).” (HR. Ahmad)
5. Berbuat Baik kpd Ibu Lebih Utama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »
Artinya: “Seorang laki-laki pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku yg paling berhak saya berbuat baik?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu.’ Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan, ‘Ayahmu’.” (HR. Bukhari &Muslim)
6. Doa Orangtua sangat Mustajab
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
Artinya: “Tiga doa yg mustajab yg tidak disangsikan lagi, yakni doa orang yg dizalimi, doa orang yg bepergian (safar), &doa baik orangtua kpd anaknya.” (HR. Ibnu Majah)
7. Dosa Durhaka kpd Orangtua
Abu Bakrah berkata:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟) ثَلاَثًا، قَالُوْا : بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : ( الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ ) وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا ( أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ ) مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yg paling besar?’ Para teman dekat menjawab, ‘Mau, wahai Rasulullah.’ Beliau lalu bersabda, ‘(Dosa terbesar ialah) mempersekutukan Allah &durhaka kpd kedua orangtua.’ Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan pada tangannya. (Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya &berkata), ‘Dan juga ucapan (sumpah) artifisial.’ Beliau mengulang-ulang perkataan itu hingga saya berkata ( dlm hati), ‘Duhai, seandainya beliau diam’.” (HR. Bukhari &Muslim)
8. Wajib Mengikuti Perintah Orangtua, selama bukan Maksiat
Perintah orangtua tetap dibarengi selama bukan perintah bermaksiat sebagaimana disebutkan dlm hadis berikut:
أَطِعْ أَبَاكَ مَا دَامَ حَيًّا وَلاَ تَعْصِهِ
Artinya: “Taatilah ayahmu selama dia hidup &selama tidak ditugaskan untuk bermaksiat.” (HR. Ahmad)
9. Pahala Berbakti kpd Orangtua seperti Jihad
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَسْتَأْذِنُهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ « أَحَىٌّ وَالِدَاكَ ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ »
Artinya: “Ada seseorang yg mengunjungi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia ingin meminta izin untuk berjihad. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bertanya, ‘Apakah kedua orangtuamu masih hidup?’ Ia jawab, ‘Iya masih.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Berjihadlah dengan berbakti kpd keduanya.’” (HR. Muslim)
10. Berbakti kpd Orangtua yg sudah Meninggal
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata:
بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِى سَلِمَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِىَ مِنْ بِرِّ أَبَوَىَّ شَىْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ « نَعَمِ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِى لاَ تُوصَلُ إِلاَّ بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا ».
Artinya: “Suatu dikala kami pernah berada di segi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kpd kedua orangtuaku di saat mereka telah meninggal dunia?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya). (Bentuknya yaitu) mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka sehabis meninggal dunia, menjalin relasi silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orangtua yg tidak pernah terjalin, &memuliakan sahabat erat keduanya’.” (HR. Abu Daud &Ibnu Majah)
Nah, itulah tadi beberapa hadis wacana berbakti kpd orangtua yg sudah sepantasnya Sahabat Bawais amalkan.
Sumber gambar: detik.com
Editor: Rizal Hadizan
Baca Juga: Percetakan Alquran