Wakaf Alquran – Dalam islam, ada beberapa tahapan untuk mengorganisir mayit hingga alhasil dikuburkan. Berikut ini beberapa tahapannya yg mesti Sahabat ketahui!
1. Memandikan Jenazah
Hal pertama yg perlu kita lakukan untuk mengorganisir mayat yakni memandikannya. Membersihkan jenazah dari beragam kotoran yg menempel di tubuhnya sebelum dibalut kain kafan menjadi kewajiban bagi umat Islam yg mengurusnya. Berikut urutannya:
- Saat akan memandikan jenazah, jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan karet.
- Menutup aurat mayat memakai kain.
- Bersihkan tubuh mayit. Mulai dari gigi, lubang hidung, saat, sela-sela jari tangan &kaki, serta rambutnya.
- Bersihkan pula kotoran di dlm tubuh jenazah. Agar kotoran dlm perut mayit keluar, tekan perutnya hingga kotoran tidak keluar lagi.
- Jika sudah, siram tubuh jenazah menggunakan air sabun hingga merata ke seluruh bagiannya.
- Bilas tubuh jenazah yg sudah disiram air sabun dengan air higienis. Sambil membaca niat sesuai dengan jenis kelamin mayit yg sedang dimandikan.
- Setelah membaca niat, siram &basuh mayat dari kepala hingga ujung kaki memakai air bersih. Siram mulai dari serpihan tubuh sebelah kanan, kemudian sebelah kiri masing-masing tiga kali.
- Miringkan mayit ke kiri untuk membersihkan serpihan lambung kanan hingga belakang.
- Miringkan jenazah ke kanan untuk membersihkan serpihan lambung kiri sampai belakang.
- Siram mayit memakai air kapur barus secara merata dari ujung kepala hingga kaki.
- Wudukan jenazah seperti orang yg mengambil wudu sebelum salat.
- Keringkan rambut. Jika perempuan, buka sanggulnya &keringkan memakai handuk, lalu dikepang.
- Beri parfum yg tidak mengandung alkohol, lalu mulai dikafani.
1.1. Bacaan Niat Memandikan Jenazah
-Untuk jenazah wanita
نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذِهِ الْمَيِّتَةِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul ghusla ada-an ‘an hadzihil mayyitati lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat memandikan untuk menyanggupi kewajiban dari mayit (perempuan) ini sebab Allah Ta’ala.”
-Untuk mayit laki-laki
نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذَاالْمَيِّتِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul ghusla ada-an ‘an hadzal mayyiti lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayat (laki-laki) ini sebab Allah Ta’ala.”
2. Mengurus Jenazah
-laki-laki:
- Menyiapkan 3-5 utas tali pengikat kain kafan. Tali ini lalu diletakan secara vertikal di bawah kain kafan lapis pertama. Sebelumnya, kain kafan sudah diiris terlebih dahulu sesuai dengan ukuran tubuh mayat.
- Beri wewangian pada kain kafan lapis pertama. Lalu, bentangkan kain kafan lapis kedua.
- Beri parfum pada kain kafan lapis kedua. Lalu, bentangkan kain kafan lapis ketiga.
- Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga. Lalu, letakan mayit di tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
- Tutup jenazah menggunakan kain kafan dari belahan kanan, lalu yg cuilan kiri.
- Kemudian, ikat kain kafan menggunakan tali yg sudah disiapkan.
-perempuan:
- Menyiapkan 3-5 utas tali pengikat kain kafan. Tali ini lalu diletakan secara vertikal di bawah kain kafan lapis pertama. Sebelumnya, kain kafan sudah dipotong apalagi dahulu sesuai dengan ukuran tubuh mayit.
- Bentangkan dua lembar kain kafan yg sudah dipotong sesuai dengan ukuran tubuh jenazah.
- Letakan sarung pada penggalan tubuh, yakni antara pusar hingga lutut.
- Siapkan gamis &kerudung untuk jenazah.
- Siapkan kapas yg sudah diberi parfum. Letakan di anggota ba &tertentu, seperti pendengaran &hidung.
- Letakan jenazah di atas kain yg sudah disiapkan.
- Pakaikan mayit gamis, sarung &kerudung.
- Tutup mayit memakai kain kafan dari pecahan kanan, lalu yg bagian kiri.
- Kemudian, ikat kain kafan menggunakan tali yg sudah disiapkan.
3. Menyolatkan Jenazah
Setelah jenazah dikafankan dengan rapi, berikutnya yaitu menyolatkannya. Tata cara solat jenazah yakni sebaga berikut.
- Niat dlm hati.
- Berdiri bagi yg bisa.
- Melakukan empat kali takbir.
- Membaca Surat Al-Fatihah sehabis takbir pertama.
- Membaca salawat sehabis takbir kedua.
- Membaca doa mayat sesudah takbir ketiga.
- Membaca doa sehabis takbir keempat.
Adapun bacaan doa mayit sehabis takbir ketiga yakni sebagai berikut.
-Untuk mayit laki-laki
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
“Allahummagfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu’anhu wakrim nuzulahu wa wasi’ madkholahu wagsilhu bilma’i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa ‘adzabi nnar.”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah &rahmatilah beliau. Selamatkan &maafkanlah ia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air, salju, &embun.”
“Bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yg lebih baik dari rumahnya, juga istri yg lebih baik dari istrinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab kubur &neraka.”
-Untuk jenazah perempuan
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ.
“Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah &rahmatilah dia. Selamatkan &maafkanlah dia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah daerah kuburnya. Mandikanlah beliau (mayit) dengan air, salju, &embun.”
“Bersihkanlah beliau dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yg lebih baik dari rumahnya, juga istri yg lebih baik dari istrinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab kubur &neraka.”
Sementara itu, bacaan doa sesudah takbir keempat yaitu selaku berikut.
-Doa untuk jenazah laki-laki
اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنّا بَعدَهُ
“Allahumma tarimna Ajrohu walataftinna bakdahu.”
-Doa untuk mayit perempuan
اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَها ولاتَفْتِنّا بَعدَها
“Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina bakdahu.”
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak hingga kpd kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), &janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, &unilah kami &beliau.”
Sumber: Okezonemuslim
Editor: Rizal Hadizan
Baca Juga: Percetakan Quran